Sunday, May 10, 2009

Kebetulan


Kadang kita berusaha untuk berbuat sesuatu dengan tujuan-tujuan tertentu yang kita yakini akan bisa kita capai. Tapi setelah melalui proses panjang ternyata apa yang terjadi kemudian, apa yang kita rencanakan tidak selalu kita dapatkan. Dan sebagai gantinya kita mendapatkan hasil yang lain, bisa lebih buruk atau malah jauh lebih baik. Hal ini terjadi pada saya kemarin saat harus mengencangkan sebuah mur pada sepeda anak saya. Dan untuk itu membutuhkan sebuah kunci pas yang saya yakin tersimpan di tempat peralatan yang ada di gudang. Setelah bongkar sana sini selama 10 menit, saya belum juga menemukan benda yang saya cari.Sebagai gantinya, saya malah menemukan sekotak paku beton yang minggu sebelumnya saya cari-cari pada saat akan menggantung figura. Kalau sudah begitu, saya sering bingung: harus sedih ataukah gembira. Sedih karena tidak mendapatkan apa yang saya cari atau gembira karena mendapatkan apa yang saya tidak cari.

Ternyata banyak temuan besar yang mengubah peradaban manusia berasal dari kebetulan semacam yang saya alami itu. Nassim Nicholas Taleb dalam Black Swan menunjukkan bahwa ternyata sebagian besar temuan-temuan para ilmuwan yang mengubah dunia adalah sebuah kebetulan. Viagra, sebuah obat yang awalnya dirancang untuk mengobati hipertensi ternyata berakhir sebagai obat yang membuat laki-laki pensiunan lebih percaya diri. Sementara obat hipertensi lain yang sengaja dikembangkan malah berakhir menjadi obat penumbuh rambut.

Charles Twnes selalu digoda teman-temannya saat ia menemukan laser. Kenapa? Karena waktu pertama ditemukan tentu saja ia belum tahu kegunaan laser. Ia hanya ingin bermain-main untuk memuaskan hasratnya menmbelah-belah berkas cahaya. Dia sama sekali tidak memikirkan bahwa suatu saat nanti laser akan digunakan pada bedah mikro, compact disc sampai penyimpanan dan pengambilan data. Begitu pula dengan salah satu temuan terbesar dalam dunia kedokteran. Alexander Fleming sedang membersihkan laboratoriumnya ketika ia menemukan bahwa jamur penicillium telah mencemari salah satu eksperimennya. Jadi secara kebetulan saja ia menemukan sifat-sifat antibakteri pada pinisilin.
Dalam bidang fisika, sangat sering disebutkan bahwa Isaac Newton mendapatkan ide tentang gravitasi karena secara tidak sengaja kejatuhan buah apel saat duduk dibawah pohonnya.

Hal sebaliknya terjadi pada perusahaan penerbangan Amerika Pan Am. Beberapa saat setelah Neil Armstrong melangkahkan kakinya di bulan, Pan Am melalui divisi marketingnya membuka penawaran tiket untuk perjalanan bolak- balik dari bumi ke bulan. Wah, sebuah prediksi yang hebat. Tetapi yang justru terjadi kemudian adalah mereka bangkrut sebelum rute itu terealisasi.
Seorang teman yang berprofesi sebagai pialang paruh waktu pernah berkata bahwa tiga temuan terbesar sepanjang keberadaan umat manusia adalah api, roda dan bank sentral. Saya setuju dengan dua yang pertama, tapi tentu saja lebih memilih teori konspirasi sebagai temuan ketiga. Saya tidak tahu yang memegang hak paten atas api atau roda, apalagi teori konspirasi yang taraf intelektualitasnya sedikit diatas gosip. Tapi setelah direnungkan lagi, saya yakin bahwa ketiga temuan diatas juga merupakan kebetulan belaka.

Jadi kalau anda tidak menemukan yang anda cari dan sebagai gantinya menemukan yang lain, maka sadarlah keberuntungan besar sedang menanti anda. Atau malah sebaliknya, bencana besar akan terjadi pada anda. Ah, sepertinya tidak mungkin, wong namanya juga kebetulan, hehehehehe.

No comments:

Post a Comment